Liat deh poto editanku satu ini, bagus ga??? bagus ya?? bagus kan??? *PD tingkat kecamatan
di poto itu ada lagu yang dibikin ELF. judulnya Proud to be ELF. kata-katanya iiiuuuuhhhh dalem banget *sok2an ngerti lah
kalo ga keliatan tulisannya berati ya digedein lagi, kalo masih ga keliatan ya udah, berati resiko *plaaakkk
Kamis, 16 Februari 2012
Sabtu, 11 Februari 2012
[FF] BAKSOOMAN (Ketika Om Sooman Jualan Bakso Keliling)
Judul : BAKSOOMAN (Ketika Om Sooman Jualan Bakso Keliling)
Author : Kim Daemin a.k.a @umaysumay
Genre : Komedi, Gaje, Garing, Kriuk, Krenyes, Maknyos. One Shoot
Rating : ? (tanda Tanya besar)
Cast : All member Super Junior ( Leeteuk Eomma, Kangin Appa, dan anak-anak gajenya : Heechul, Hangeng, Yesung, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Siwon, Donghae, Ryeowook, Kibum dan Kyuhyun)
Lee Sooman –> Om Sooman
Ini FF asli buatan saya. Dan kalo ada yang sama berarti Cuma kebetulan belaka. Bila terjadi kesamaan tokoh maupun cerita berarti itu Cuma kebetulan. Ini kayaknya lebih mirip dialog gaje versi panjang. Entah mau dibilang apa yang penting dibaca yuuukkk.. RCL plisss…
-----------------------------------------------Start--------------------------------------------------------------
“Baksooo … baksooo…… tinggg tinggg tinggg,” Suara serak-serak kerontang om Sooman beradu mangkok yang diketuk-ketuk memecah suasana siang bolong.
“Eommaa.. eommaaa… ada tukang bakso, beli yukk,” Ryeowook ngerengek ke Leeteuk eomma.
“Hemm, ya udah pesen 13 mangkok sana. Sekalian buat semanya,” setelah mikir-mikir akhirnya diijinkan.
“Oooommm…. Beli baksooo,” suara Ryeowook yang agak cempreng menyenggol gendang telinga om Sooman dan membuatnya menghentikan gerobak baksonya. Ryeowook berlari-lari imut ke tukang bakso.
“Om, baksonya 13 mangkok,” tukang baksonya mengangguk. “Eh, om, gerobak baksonya rusak yah? Om kasian banget.”
“Hah? Enggak kok,”
“Tapi kok tadi di dorong sih?” Tanya Ryeowook dengan muka innocent nya
Grrrr… anak siapa sih? Pabo bener. Batin om sooman
Siwon tiba-tiba berlari secepat kuda keluar rumah dan mengahampiri tukang bakso yang di gerobaknya berjudul “BAKSOOMAN”
“Om, ntar bakso ku yang kotak. Jangan yang bullet. Aku ga mau kalo bakso bulet itu ngubah perutku yang udah kotak-kotak,” Kata Siwon sambil menunjukkan perut kotak-kotaknya ke om sooman.
“Dimana-mana bakso itu bulet, ga ada yang kotak,”
“Halah, om ga usah boong deh. Tuhada yang kotak,” Ryeowook menunjuk kotak-kotak yang ada di dalam gerobak om sooman. Siwon mengangguk memebenarkan.
“Itu tahu -__-“
“Pokonya yang kotak, ga mau tau. Aku ga mau ntar perutku bulet kaya om,” Siwon tetep ngotot,
Grrruuudduuukkk……ggrruuudddduuukkkk…..ggrruuuudddduuukkk
9 anak keluar berlari keluar dari rumah menghampiri tukang bakso om sooman. Gerobak berguncang sebentar lalu kembali stabil.
“Om, baksoku diwadahin ini,” Kata Shindong sambil menyerahkan panci ke om Sooman. “Yang penuh, bakso sama mi nya juga yang banyak ya om,”
“Om, aku pake mangkok ini,” Kata Sungmin sambil menyerahkan mangkok pink-nya yang bergambar Rapunzell (?)
“Om, punyaku dibagi 2 mangkok, yang setengahnya diwadahin ini,” Yesung menyerahkan mangkok kecil.
“Loh, buat siapa hyung?” Tanya Sungmin.
“Buat Ddangkoma, kasihan, dia enggak pernah makan bakso sama sekali,” jwab Yesung dengan muka watados-nya. “Oya om, yang buat ddangkoma jangan pedes-pedes. Ntar dia bisa mencret,”
“Om, pokonya enggak mau tau. Ntar punyaku jangan yang panas, yang adem. Trus baksonya juga dibanyakin. Heebum juga doyan bakso,” kata Heechul ga mau kalah.
“Om, punyaku dikasih saus Kimchi. Eh, sambel sama saos nya aku bawa masuk yah. Buat nambah ntar,” Hangeng langsung ngambil saos dan sambal dari gerobak dan langsung berlari kedalam rumah.
“Om…om… punyaku gausah dikasih gula yah. Kan aku udah manis,” Kibum narik-narik ujung kaos oblong om sooman sambil kedip-kedip imut. *sejak kapan Kibum jadi narsong gini? Trus sejak kapan bakso kasi gula -__-
“Om, ada bakso strawberry ga? Kalo ada aku bakso yang rasa strawberry yah… baksonya yang banyak,” Kata Eunhyuk sambil ngelap ingusnya pake kaos. Ssrrooottt… “Kalo engga ada bakso pisang juga gapapa deh om,”
“Om, mi kun tar jangan dipotong. Trus jangan yang pendek-pendek juga. Aku gamau ntar aku jadi pendek,” kata Donghae sambil milih-milih mi yang panjang sehelai-sehelai. “Nih, om, yang kayak gini nih. Sepanjang jalan kenangan,” Donghae menarik mi yang panjang dan langsung menjuntai indah.
“Om, bakso ku ntar ga usah pake sawi sama ijo-ijo yang tipis-tipis itu. Trus kuahnya jangan pennuh, 9/12 mangkok aja. Trus motonya dikit, seujung jentik semut. Baksonya bentuknya macem-macem, ada yang segitiga, trapezium, lingkangaran, kerucut, prisma segi enam, limas segi lima, kubus, emmm, pokonya macem-macem deh, oke om..!!” Kata Kyuhyun sambil menepuk-npeuk bahu om sooman. *Kyu rempong deh
Om sooman Cuma bisa geleng-geleng jidat sama ngelus-ngelus pantat. Kalo bukan anak orang udah gue cincang jadiin bakso gulung. Batin om sooman.
“Awas lho om, kalo salah ntar kulaporin ke Kangin appa,” Kyu mengancam om sooman yang diikuti angguk-anggukan kepala anak lain.
“Iya, kita nunggu disini ngawasin om,” Heechul menambahi.
Om sooman pun meracik 13 mangkok bakso sambil diawasi oleh 11 anak yang membuat-buat wajah mereka agar menjadi segarang mungkin. Om Sooman kelimpungan mempermak bakso-baksonya.
1 jam kemudian *syalalalala~~~
“Selesai anak-anak…”Om Sooman ngelap keringatnya yang sudah ngalir deras kaya grojokan sewu (?)
Ggrrroooookkkk….gggrrrrrrrroooookkkkk…..gggrrrrrrooooooooookkkkkkk
Anak-anak semua terglepar tidur di pinggir jalan. Teuki eomma yang merasa baksonya tak kunjung datang akhirnya keluar rumah.
“Anak-anakku??” Teuki eomma kaget melihat semua anaknya terglepar “Om, kau apakan anak-anakku ini? Kau hipnotis ya? Om jahat! Om tega!” Tukang bakso om Sooman Cuma bisa garuk-garuk ketek sambil geleng-geleng pantat. Kangin appa yang mendengar Teuki ngomel-ngomel langsung keluar rumah.
“Ada apa? Kenapa baksonya lama?” Saat menuju gerobak bakso kangin appa menoleh ke tempat anak-anak terglepar ,”Hei! Kau apakan anak-anakku hah?” kangin appa berubah garang.
“eehh, mereka ga kusentuh kok dari tadi. Emm, mereka Cuma ketiduran nungguin baksonya jadi,” Om Sooman mengkerut di ujung gerobaknya.
“Sekarang baksonya mana?”
“Itu tuh,”Om Sooman menunjuk ke 12 mangkok + 1 mangkok kecil + 1 panci yang berjajar-jajar kayak ngantri sembako.
“ANAKK-ANAKK BANGUN SEMUAaaa…. BAKSONYA UDAH JADI NOH!!!” Kangin berteriak dengan frekuensi tinggi. Semua langsung kaget dan terbangun dari mimpi indahnya. Mereka mulai duduk dan mengumpulkan nyawa yang tercecer kemana-mana. Setelah sadar apa yang sebenarnya terjadi, mereka langsung menyerbu gerobak om Sooman untuk mengambil bakso pesanan masing-masing dan membawa masuk ke rumah untuk disantap.
Setelah selesai makan, Leeteuk eomma mengembalikan mangkok ke tukang bakso om sooman.
“Karena anak-anak tadi minta macem-macem jadi total semua 1.200.000 won,” Kata om Sooman sambil pencet-pencet kallkulatornya.
“MWOOO!!!! Ga salah om? Mahal amat” Leeteuk kaget setengah idup. AHA! Ide cemerlang mampir di otaknya.
“Om, kan aku temen pesbuk om, brati gratis dong…” Leeteuk eomma kedip-kedip sambil senyum-senyum cantik.
“Ga bisa!! 1.200.000 won tetap harus kau bayar!!”
Gruduukkkk……gruduuukkkk…..gruduuukkkk….
“Om Sooman…. Kita semua juga temen pesbuk om loh..” 11 anak itu berbicara serentak di depan om Sooman sambil memasang muka seimut-imutnya.
GUBRAAAKKKK…….!!!!!!!
#OM SOOMAN PINGSAN
#OM SOOMAN BANGKRUT
#OM SOOMAN DEACTIVE PESBUK
#OM SOOMAN GA JUALAN BAKSO LAGI
#OM SOOMAN ALIH PROFESI JADI TUKANG JAGAL AYAM
#KELUARGA SUPER JUNIOR BAHAGIA MAKAN BAKSO GRATIS
#ONEW GALAU SAMA AYAMNYA. TAKUT DIJAGAL SAMA OM SOOMAN
#SEKIAN
#DAN TERIMA KASIH
Kamis, 02 Februari 2012
[FF] Remember
Judul : Remember
Genre : Romance, One Shoot
Author : Kim Dae Min a.k.a @umaysumay
Cast : Park Hyemin
Jaehwan (J.Heart) N-Sonic
Nb : Jika terjadi kesamaan tokoh, cerita dan latar dengan kisah nyata(?) atau FF lain itu semua merupakan unsur ketidak sengajaan. Krena ini murni buatan Author. Jangan lupa RCL ^^. Trus, jangan copas sembarangan. Okey?? Selamat membaca ^^
---------------------------------------------------^^--------------------------^^---------------------------------------
Hyemin POV
I’m missing you, do you remember me… I’m missing you do you remember me…
I’m missing you, do you remember me… I’m missing you do you remember me…
I miss you everyday...I miss you every time......
gieogi nareul samkinda ..... nareul ullinda......
I miss you everyday........ I miss you every time.......
gieogi nareul samkinda ..... nareul ullinda......
I miss you everyday........ I miss you every time.......
Entah sudah berapa ratus kali lagu Remember nya B1A4 berulang di telingaku. Mungkin sejak ditinggalkan oleh orang yang sangat kucintai, orang yang telahmembuat hidupku menjadi lebih berarti, orang yang selalu menghiburku saat kusedih dan bahagia bersama saat senang. Ya, aku masih teringat akan semua kenangan manis itu. Kenangan yang telah kami ukir bersama.
Tapi semua kenangan itu kini tinggallah kenangan masa lalu. Yang mungkin tak dapat dihadirkan kembali saat ini. Perlahan air mataku menetes hingga membasahi foto Jaehwan oppa, namja chinguku yang kini kugenggam.
“Hyemin, sarapanmu belum kau makan,” eomma berteriak dari kejauhan. Aku masih termenung diatas kasurku sambil memandangi foto itu. Sejak kepergiannya ke Seoul, aku tak punya selera untuk melakukan apapun. Hingga kuliahku pun menjadi terbengkalai.
“Hyemin,” eomma membuka kamarku perlahan sambil membawa semangkuk bubur dan susu yang diletakkan diatas nampan. “Makanlah dulu, mungkin dia akan kembali lagi kesini. Tak mungkin dia mengacuhkanmu seperti itu,” eomma meletakkan nampan itu diatas meja kecil disamping ranjangku.
“Enggak eomma, dia mungkin sudah melupakanku. Kalau dia ingat kepadaku, mengapa ia tak pernah menghubungik? Nomornya pun tak pernah diaktifkan?” aku kembali terisak, eomma memelukku hangat.
“Sabar anakku. Dia ke Seoul untuk mengejar cita-citanya. Apa kau ingat kata-kata terakhirnya saat dibandara? Dia berjanji akan kembali setelah ia sukses,” Eomma terus menenangkanku dengan perkataannya.
“Ayolah, makan dulu bubur ini. Eomma enggak mau kamu sakit,” Eomma menedokkan bubur dan menyuapiku.
“Eomma…” aku memanggil eomma pelan. Eomma menatapku dengan tatapan kelembutannya,”apakah aku sebaiknya melupakan Jaehwan oppa?” Eomma berfikir sejenak.
“Itu semua kembali padamu. Jika dengan melupakannya kau bisa bangkit untuk maju maka itu tak maslah bagi eomma. Eomma juga tak ingin jika anak eomma sedih terus menerus,” akupun mengangguk mendengar penjelasan eomma.
1 tahun kemudian lalalalala~~~ *dance bonamana* *plaakkk, autho gaje* *abaikan*
Aku terbangun pagi-pagi untuk bersiap-siap mandi dan berangkat kuliah. Kebetulan hari ini aku ada jadwal pagi. Sekarang, aku sudah menjalankan rutinitasku sweperti biasa. Tanpa Jaehwan oppa. Saat hendak keluar kamar aku mendengar suara dentingan piano pelan dari arah luar rumahku. Aku berjalan menuju jendela dan membuka gorden serta jendela kamarku. Udara dingin musim dingin pun langsung berhembus masuk kamarku.
“Love oh baby my girl, Geudaen naui juhnbu nunbushige areumdawoon, Naui shinbu shini jushin suhnmul, Haengbokhangayo geudaeui ggaman nunesuh nunmuri heureujyo, Ggaman muhri pappuri dwel ddaeggajido, Naui sarang naui geudae saranghal guhseul na maengsehalgeyo, Geudaereul saranghandaneun mal pyuhngsaeng maeil haejugo shipuh, Would you marry me? Nuhl saranghago akkimyuh saragago shipuh” Aku sangat terkejut saat melihat seorang namja tengah bermain piano sambil menyanyikan lagu Marry U milik Super Junior. Aku tak dapat melihat wajah namja itu. Dia menggunakan mantel tebal menutupi kepalanya serta syal dan kacamata gelap.
Aku mengambil jaket dan langsung berlari keluar rumah. Namja itu masih asyik bernyanyi sambil memainkan piano. Aku berdiri mematung di teras rumah hingga lagu itu selesai. Namja itu berdiri dan berjalan ke arahku. Aku ketakutan dan aku melangkah mundur perlahan. Dia membuka kacamata, syal dan tudung jaketnya satu persatu. Langkahku terhenti setelah kumenatap wajahnya. Aku sangat terkejut. Entah aku harus merasa senang, bahagia, kecewa, sedih, marah. Perlahan butiran airmataku mengalir dipipi.
“Jaehwan oppa,” akhirnya sepatah kata muncul dari mulutku. Aku merasakan sesuatu yang meluap-luap dalam diriku. Aku ingin memeluknya, melepas kerinduanku padanya. Tapi aku juga ingin memukulnya karena telah membuatku sangat kesal. Dia masih berjalan mendekatiku. Kemudian memegang kedua pipiku dan menghapus airmataku dengan jari-jarinya.
“Mianhe, jeongmal mianhe. Aku telah mengecawakanmu. Aku telah meninggalkanmu lama. Bahkan aku tak pernah mengabarimu sekali pun. Asal kau tahu, aku juga sangat tersikasa karena tak pernah mendengar suaramu, menatap wajah indahmu bahkan melihat tingkamu. Karena aku sudah berjanji dengan diriku sendiri. Aku akan bertemu denganmu setelah aku sukses. Setelah cita-citaku terkabulkan,” Jaehwan oppa memelukku lembut.
“Would you marry me?” Jaehwan oppa membisikkan di telingaku. Aku tak bisa mengatakan sepatak kata pun. Jaehwan oppa melepas pelukanku dan merogoh sakunya. Ia mengeluarkan sebuah kotak kecil.
“Wolud you marry me?” Ia bertanya lagi padaku sambil berlutut di depanku dan memnghadapkan kotak yang berisi cincin itu kepadaku. Aku mengangguk perlahan. Jaehwan meraih tanganku dan perlahan memakaikan cincin itu pada jariku. Ia berdiri kembali memelukku.
“Oppa, pabo!” Aku kembali terisak.
“Mwo?? Apa kau bilang?” Jaehwan oppa melepas pelukanku, memegang kedua pundakku dan menatapku.
“kau juga telah menyiksaku. Kau telah menghilangkan seleraku untuk melakukan apapun. Kau pergi ke Seoul untuk menggapai cita-cita mu. Tapi mana buktinya?” Jaehwan hanya tersenyum mendengar perkataanku dan membuatku semakin kesal.
“Apa kau tak pernah melihat TV? Apa kau tak pernah mendengar boyband bernama N:Sonic?” Jaehwan tertawa sambil mengacak-acak poniku. Aku memamngpernah mendengar N:sonic lewat perkataan temanku, tapi aku tak menaruh minat pada boyband itu.
“Jangan tinggalkan aku lagi oppa” kini aku yang memeluknya menenggelamkan kepalaku pada dadanya yang bidang. Mrasakan degub jantungnya.
“Tidak, aku tak akan meninggalkanmu lagi. Sudah cukup lama aku tersiksa dengan perasaan ini. Tersiksa tak pernah menjumpaimu. Karena aku sangat mencintaimu, aku hanya ingin kaulah yang disisiku. Menemani hari-hariku. Harikua akan penuh warna jika aku hidup denganmu. Saranghae”
“Ne, aku tahu oppa. Aku bisa merasakannya dari suara degub jantungmu. Nado saranghae,”
-----------END-------------
Gimana? Gaje ga? Aneh ga ? bagus ga? Comment yah??
Langganan:
Postingan (Atom)